KALIMAT
THAYIBAH
Dalam kehidupan sehari-hari banyak kejadian disekitar
kalian, ada yang menyenangkan , mengejutkan atau menyedihkan . Ketika melihat
kejadian tersebut hendaklah kalian mengucap kalimat thayibah atau kalimat yang
baik. Salah satu kalimat thayyibah adalah SubhanAllah. Semua makhluk Allah yang
baik yang ada di langit maupun di bumi , bertasbih kepada Allah, bahkan
matahari, bulan , bintang semuanya bertasbih kepada Allah. Gunung , pepohonan,
hewan pun bertasbih kepadanya. Arti Kalimat Tayyibah Subhanallah Subhanallah
berasal dari dua kata, yaitu Subhan dan Allah Subhan artinya Maha suci
Subhanallah artinya Maha Suci Allah. Allah suci dari sifat-sifat kekurangan.
Suci zatnya, sifatnya dan perbuatannya. Allah tidak pernah bersikap buruk seperti
kebanyakan manusia. Seperti suka berbohong, berkelahi dan menyombongkan diri.
Allah tidak memiliki sifat-sifat demikian. Sebagai hamba-Nya kita harus meniru
sifat Allah tersebut. Kita tidak boleh menjadi orang yang sombong, serakah dan
sebagainya. Subhanallah disebut juga bacaan tasbih. Artinya pengakuan bahwa
Allah Maha Suci. Allah tidak pernah berbuat kesalahan. Allah juga tidak
menghendaki keburukan terhadap makhluq-Nya. Membaca tasbih harus diikuti dengan
perbuatan baik. Seperti menolong orang yang membutuhkan dan sebagainya. Dalam
al-Qur’an terdapat 8 surat yang dibuka dengan tasbih. Kata Subhan disebutkan
al-Qur’an sebanyak 25 kali. Semuanya menetapkan sifat terpuji bagi Allah. Serta
menunjukkan tinginya keutamaan tasbih. Zikir yang utama adalah bacaan tasbih
Allah yang menciptakan baik buruk. Allah juga yang menciptakan surga dan
neraka. Untuk membalas setiap perbuatan manusia. Allah yang menciptakan segala
sesuatu didunia ini. Oleh karena itu kita wajib mengingat Allah. Salah satunya
dengan cara bertasbih. Memuji ciptaan Allah tidak boleh berlebihan. Karena bisa
menimbulkan perbuatan syirik. Syirik adalah menyembah selain Allah. Bertasbih
boleh dilakukan dimana saja. Asalkan tidak bertasbih ditempat-tempat yang
kotor. Seperti kamar mandi dan WC. Dengan bertasbih berarti kita memuji Allah.
Serta selalu berfikir positif terhadap Allah. Dengan demikian akana
bertambahlah keimanan kita.
ASAMAUL HUSNA
1.
Al-Quddus
Al-Quddus artinya Maha Suci. Allah tersucikan dari segala
macam kekurangan. Allah suci dari sifat keji, jahat dan hal negatif lainnya.
Allah tidak mempunyai istri dan anak. Allah juga tidak memiliki kecacatan.
Tidak ada yang bisa menyerupai Allah. Semua makhluk harus tunduk kepada Allah.
Menyembah selain Allah disebut syirik. Sedangkan pelakunya disebut musyrik.
Perbuatan syirik akan mendatangkan dosa. Dan pelakunya akan masuk neraka.
Al-Quddus juga berarti Maha Tinggi dan Maha Agung. Mensucikan Allah adalah
Ibadan yang agung. Semua makhluk didunia ini selalu bertasbih kepada Allah. Jika
hewan dan tumbuhan saja berzikir. Maka manusia sebagai makhluk Allah yang mulia
harus taat kepada-Nya. Manusia harus selalu menebarkan kebaikan. Melaksanakan
perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya Itulah ciri-ciri orang yang bertaqwa.
Bertasbih adalah salah satu cara mensucikan Allah. Dengan bertasbih bisa
mendekatkan diri kepada Allah.
2.
Al-Muhaimin
Kata al-muhaimin berasal dari kata haimana yuhaiminu.
Al-Muhaimin artinya memelihara atau menjaga. Al-Muhaimin bisa juga diartikan
menjadi saksi. Zat yang membenarkan atau menyalahkan. Kata al-Muhaimin muncul
dalam al-Qur’an sebanyak dua kali. Pertama sebagai sifat al-Qur’an dalam surat
al-Maidah ayat 48 : Artinya : “Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan
membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, Yaitu Kitab-Kitab (yang
diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap Kitab-Kitab yang lain itu….”
A-Qur’an menjadi saksi atas kitab-kitab terdahulu. Kedua sebagai sifat Allah
dalam surat al-Hasyr ayat 23 : Artinya : “Dialah Allah yang tiada Tuhan selain
Dia, Raja, yang Maha Suci, yang Maha Sejahtera, yang Mengaruniakan Keamanan,
yang Maha Memelihara, yang Maha perkasa, yang Maha Kuasa, yang memiliki segala
Keagungan, Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.” Allahlah yang
memelihara seluruh makhluk-Nya. Baik keselamatannya maupun kesejahteraannya.
Kekuasaan Allah sangatlah luas. Tidak ada makhluk yang dapat menandinginya.
Allahlah yang menciptakan langit dan bumi. Manusia harus selalu berbuat baik.
Karena Allah maha melihat dan maha mendengar. Allah bisa mengetahui peristiwa
dimasa lalu, kini dan masa depan. Tidak ada tempat sembunyi bagi kita.
Sebagaimana firman Allah dalam surat al-An’am ayat 10 : Artinya : “Dan sungguh
telah diperolok-olokkan beberapa Rasul sebelum kamu, Maka turunlah kepada
orang-orang yang mencemoohkan di antara mereka Balasan (azab) olok-olokan
mereka.” Apabila kita berbuat kesalahan harus segera bertaubat. Serta mengganti
dengan perbuatan yang baik. Setiap perbuatan kita diawasi oleh Allah. Kelak
Allah akan meminta pertanggungjawabannya. Orang yang baik akan mendapat balasan
surga. Sedangkan orang yang jahat akan mendapat balasan neraka.
3.
Ash-Shamad
Ash-shamad adalah zat yang dituju dalam setiap kebutuhan.
Allah tempat meminta pertolongan disetiap kesulitan. Allah maha perkasa. Dia
tidak makan dan minum.
Allah
tidak pernah sakit seperti manusia. Allah tidak memerlukan siapapun. Sebaliknya
manusia selalu memerlukan Allah. Kata ash-shamad hanya disebutkan satu kali
dalam al-Qur’an Yaitu dalam surat al-Ikhlas ayat 1-4 : Artinya :
1.
Katakanlah: “Dia-lah Allah, yang Maha Esa.
2.
Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
3.
Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,
4.
dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.” Allah tempat bergantung
segala sesuatu. Bergantung kepada Allah bukan berarti kita tidak boleh
berusaha. Kita harus tetap berusaha serta berdoa kepada Allah. Bila kita
bergantung kepada Allah. Kita akan menyadari bahwa Allah maha berkuasa. Sifat
ash-Shamad menandakan bahwa kekayaan Allah tidak akan habis. Meskipun sudah
dibagikan untuk kebutuhan makhluknya. Manusia tidak boleh meminta kepada selain
Allah. Misalnya meminta pertolongan setan dan sebagainya Karena hal itu
termasuk perbuatan syirik. Syirik akan mendatangkan dosa. Kelak pelakunya akan
disiksa didalam neraka.
4.
Al-Badi’
Al-Badi’ adalah zat yang menciptakan
sesuatu tanpa didahului. Allah tidak dilahirkan karena itu Allah tidak
mempunyai orang tua. Allah maha Esa dan maha Tunggal. Baik zatnya, sifatnya
maupun perbuatan-Nya. Allah yang menciptakan semua makhluk didunia ini Dan
manusialah yang diciptakan dalam bentuk yang paling baik. Untuk itu kita harus
banyak bersyukur kepada Allah. Dengan tidak menyekutukan-Nya. Dia juga yang
menumbuhkan pepohonan. Menciptakan mata air, menurunkan hujan dari langit.
Semuanya untuk kebutuhan manusia. Sebagaimana firman Allah dalam surat
al-Baqarah ayat 117 : Artinya : “Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia
berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, Maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan
kepadanya: “Jadilah!” lalu jadilah ia”.[1]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar